Sabtu, 27 September 2014

audit data management system



Makalah
“AUDIT DATA MANAGEMENT SYSTEMS”
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah Audit Sistem Informasi

Dosen
Eman Sukanto, SE, Msi, Akt.

Disusun oleh :
1.      Ina Noviana                      B01.11.0007
2.      Masduq Chariry                B01.11.0013


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA NUSANTARA
Jl. Slamet Riyadi No. 40, Gayamsari – Semarang
Tahun 2014
A.   Pengendalian Sumber Data
Di dalam suatu sistem berbasis Teknologi Informasi, pengendalian sumber data (data resource management) yang baik adalah:
  • user harus dapat berbagi data (data sharing among users).
  • data harus tersedia untuk digunakan kapan saja, dimana pun, dan dalam bentuk apapun (sudah tentu dengan aturan akses/wewenang yang jelas).
  • Sistem manajemen data harus menjamin adanya sistem sistem penyimpanan yang efisien, tidak terjadi redudancy data, adanya data security, data integrity, dan data independence.
  • data harus dapat dimodifikasi dengan mudah (user friendly) oleh yang berwenang sesuai dengan kebutuhan user.
B.   Kendali Input Data
Kendali input dirancang untuk memastikan bahwa transaksi yang membawa masuk data ke dalam istem adalah valid, akurat dan lengkap. Jenis-jenis kendali input :
1.      Kendali source document
Kendali pada sistem menggunakan source document fisik. Untuk mengendalikan kerusakan, prosedur kendali dibutuhkan terhadap source document untuk pengecekan satu dengan lainnya:
a.       Gunakan source document yang bernomer
b.      Gunakan source document secara berurutan
c.       Lakukan audit source document secara berkala.
2.      Kendali data coding
a.       Memeriksa integritas data pada saat pemrosesan
b.      Control atau check digit
3.      Kendali batch
Metode untuk menghandel data transaksi yang sangat besar. Membutuhkan pengelompokan transaksi input sejeni. Kendali batch berlanjut melalui semua tahapan sistem dan semua proses, tidak hanya pada kendali input:
a.       Semua record dalam batch diproses,
b.      Tidak ada record yang diproses lebih dari satu kali
c.       Audit trail dijaga dari input, proses hingga output.
4.      Kendali validation
Dimaksudkan untuk mendeteksi kesalahan pada saat sebelum diproses.Lebih efektif apabila dilakukan dekat dengan sumber transaksi.
5.      Koreksi input error
Bila ada error di batch maka harus diperbaiki dan submit ulang. Pengendalian untuk memastikan kesalahan telah ditanggulangi secara lengkap dan akurat :
a.       Koreksi secara cepat
b.      Membuat error file
c.       Menolak entire batch
6.      Sistem input data generalisasi
Prosedur terpusat untuk mengelola input data untuk semua sistem proses transaksi. Keuntungan dari sistem input data generalisasi yaitu :
a.       Meningkatkan pengendalian dengan memiliki satu sistem yang melakukan semua validasi data,
b.      Memastikan setiap aplikasi SIA menerapkan satu standar konsisten untuk validasi data,
c.       Meningkatkan efisiensi pengembangan sistem.

C.   Audit Pengelolaan Data
Pengelolaan data adalah kegiatan atau operasi yang direncanakan guna untuk mencapai tujuan.Dalam pengelolaan ini di dalamnya ada kegiatan yang dilakukan oleh pengelola data guna untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan bersama ataupun secara pribadi. Unsur-unsur pengelolaan data, antara lain:
1.      Pengumpulan Data ( Data Capturing )
Pengumpulan data merupakan aktifitas penangkapan data dari dalam sumber dasar. Dokumen ini merupakan lembaran isian data yang diisi oleh petugas atau orang lain secara langsung. Dokumen diisi dan dirancang dengan jelas, mudah diisi dan dapat meminimalisir kesalahan data.
2.      Pembacaan ( Reading )
Pembacaan data adalah proses pembacaan data dari dokumen dasar yang digunakan agar dapat diproses lebih lanjut. Proses pembacaan dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan alat bantu mesin.
3.      Pemeriksaan ( ferifying )
Hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahan dari data yang dibaca dari dokumen dasar.
4.      Perekaman ( recording )
Merupakan proses penyimpanan data yang dibacakan dan diverifikasikan kedalam alat penyimpanan berupa memori penyimpanan.
5.      Penggolongan ( classifying )
Dilakukan untuk memenuhi kebutuhan informasi berdasarkan klasifikasi tertentu.


6.      Pengurutan ( sorting )
Data-data perlu diurutkan agar informasi yang dihasilkan dapat dipamahi, memudahkan pembaca dan pencarian informasi yang disajikan.
7.      Peringkasan ( sumarizing )
Peringkasan data dimaksud sebagai operasi untuk menghilangkan kemunculan data yang sama atau berulang dari rincian data sebagai basis data yang tersimpan dalam memory.
8.      Perhitungan ( calculating )
Proses pengolahan data yang melibatkan semua proses aritmatika.
9.      Perbandingan ( comparing )
Data-data yang ada perlu dibandingkan dengan data-data yang lain untuk mengetahui posisi dan kondisi data dalam kesimpulan data yang direkam.
10.  Pemindahan ( transmitting )
Dalam suatu sistem jaringan komputer perlu ada pengiriman data dari satu terminal ke terminal lain melalui media transmisi data untuk diproses lebih lanjut.
11.  Penampilan kembali ( retrieving )
Informasi yang ada merupakan penampilan hasil kembali dari data-data yang telah disimpan di suatu tempat penyimpanan sebelumnya, dan untuk menampilkan kembali diusahakan data-data itu dapat ditampilkan dengan cepat.
12.  Penggandaan ( reproductiont )
Penyajian informasi, khususnya dalam bentuk hardcopy perlu dikendalikan agar informasi tersebut dapat dikirim ke seluruh pemakai, dengan tujuan agar informasi itu tidak hilang.


13.  Penyebarluasan ( distribution )
Distribusi informasi dapat dilakukan melalui media komunikasi data atau dikirim dalam bentuk hardcopy kepada setiap pemakai dalam setiap daftar tembusan laporan.
Ada empat metode yang digunakan dalam sistem pengolahan data, yaitu :
1.      Metode manual
Dalam metode ini semua proses pengolahan data dilakukan dengan tangan dan menggunakan alat bantu yang sederhana seperti pensil, pulpen, penggaris, kertas kerja, dan lain-lain.
2.      Metode elektromaknetik
Dalam metode ini pengolahan data dikerjakan secara manual dan dibantu mesin elektronik sederhana.
3.      Metode system waarkat
Dalam system ini pengolahan data dilakukan dengan sistem warkat, prinsip kerja sistem ini adalah data-data mengenai suatu obyek dicatat dalam suatu kartu dengan menggunakan sandi lubang. Sejumlah kartu yang mengandung data-data objek yang sama digabung untuk membentuk suatu berkas file.
4.      Metode elektronik komputer
Dalam metode ini keseluruhan proses data diolah dan dibantu dengan menggunakan komputer. Ada beberapa hal yang perlu dilihat dalam menentukan metode pengolahan data yang tepat menurut seorang system analyst untuk mampu memahami syarat-syarat pengolahan maupun kemampuan-kemampuan yang ingin dicapai dari setiap metode yang dipilih, yaitu :
a.       Volume unsur-unsur data yang dimuat,
b.      Kompleksitas operasi pengolahan data yang diperlukan,
c.       Batasan waktu pengolahan,
d.      Tuntutan perhitungan.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sistem pengolahan data, antara lain:
1.      Kesesuaian konfigurasi perangkat keras dan janis-jenis perangkat lunak dengan kebutuhan perusahaan, baik untuk kepentingan pengambilan keputusan pada berbagai manajemen maupun kepentingan pengelolaan bisnis, tetapi tidak segera dibutuhkan.
2.      Pertimbangan organisasional, baik kemudahan pengoperasiannya karena tersedianya sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan yang memadai tentaang informatika dan ketrampilan teknis tentang pengolahan data.
3.      Pertimbangan efisiensi, bukan hanya dalam pengoperasian satuan kerja pengolahan data, melainkan dalam upaya meningkatkan efisiensi kerja perusahaan secara keseluruhan.
4.      Tersedia atau tidaknya bantuan apabila diperlukan, baik yang berkaitan dengan perangkat keras, perangkat lunak, maupun untuk sumber daya manusia.
Yang perlu menjadi perhatian auditor dalam melakukan audit pada bidang ini menyangkut :
1.      Dukungan satuan pengolahan data kepada manajemen
Keberhasilan suatu satuan kerja pengolahan data dalam menyelenggarakan fungsi dan menjalankan kegiatannya ialah kemampuannya memberikan dukungan informasi kepada seluruh bagian perusahaan.Dukungan itu harus terlihat dan dirasakan dalam hal penyusunan strategi oleh manajemen puncak, trategi induk oleh para manajer satuan kerja bisnis, strategi pasar oleh pimpinan semua bidang fungsional. Oleh karena itu, auditor harus mampu menemukan fakta tentang mampu tidaknya satuan pengolah data menyelenggarakan fungsinya, apa faktor-faktor penyebab keberhasilannya dan kendala apa yang dihadapi.
2.      Perencanaan pengolahan data sebagai pengolahan audit
Perencanaan pengolahan data yang menjadi sasaran audit mencakup :
a.       Keputusan manajemen tentang pelaksana studi kelayakan yang dapat dilakukan oleh para tenaga ahli yang sudah terdapat dalam suatu perusahaan atau menyerahkannya kepada konsultan.
b.      Konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan sesuai kebutuhan perusahaan akan informasi dalam berbagai bentuk, jumlah, dan jenisnya.
c.       Keputusan manajemen tentang jumlah investasu untuk kepentingan penyediaan sarana dan prasarana pengolahan data.
d.      Pola pengolahan data.
e.       Penentuan lokasi fisik pengolahan data dengan komponennya.
f.       Penelitian tentang para pemasok.
g.      Pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak, termasuk instalasinya.
3.      Organisasi pengolahan data sebagai sasaran audit
Audit berupaya untuk meneliti :
a.       Tepat tidaknya letak satuan kerja dalam jajaran perusahaan dalam arti memungkinkannya memiliki akses terhadap forum pengambil keputusan tertinggi dalam perusahaan,
b.      Susunan organisasi yang menggambarkan fungsi-fungsi utama dalam pemrosesan data,
c.       Pengaturan tata ruang pengolahan data,
d.      Jenis-jenis pengetahuan dan ketrampilan para pengolah data,
e.       Ada tidaknya uraian pekerjaan bagi para pejabat dan petugas pengolah data,
f.       Lokasi komputer mini dan komputer mikro serta data,
g.      Pola koordinasi dalam semua jenis kegiatan pengolahan data secara internal,
h.      Pola koordinasi dan interaksi antara satuan pengolahan data dengan berbagai mitra kerjanya, yaitu para pengguna informasinya yang sekaligus sebagai sumber data dalam perusahaan.
4.      Pengendalian data sebagai sasaran audit
Keamanan data dan informasi antara lain adalah :
a.       Jangan sampai data atau informasi jatuh ke tangan orang atau pihak yang tidak berhak, terutama yang sifatnya rahasia,
b.      Pengamanan akses ke tempat penyimpanan data tidak mudah mudah untuk dimasuki oleh pihak-pihak yang tidak berhak meskipun mereka adalah orang dalam,
c.       Pengambilan tindakan pengamanan agar data dan informasi yang sudah diolah dengan susah payah, tidak mudah rusak atau tidak ditempatkan pada tempat-tempat yang rawan.
D.   Kendali Output Data
Kendali output dilakukan untuk :
1.      Memastikan output sistem
2.      Sistem batch lebih rentan terhadap masalah dan membutuhkan kendali lebih
3.      Print programs
4.      Operator intervention
5.      Waste
6.      Pemeliharaan laporan
E.   Penyimpanan Data
Yang paling penting dari penyimpanan data adalah dari segi keamanan, yaitu :
1.      Agar jangan sampai jatuh pada tangan orang atau pihak yang tidak berhak seperti pesaing,
2.      Aman terhadap kerusakan karena tempat penyimpanan yang tidak baik,
3.      Aman dari bahaya kebakaran.
Dalam segi kehematan biaya, penyimpanan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak memerlukan ruang yang besar yang berakibat pada biaya pemeliharaan yang banyak.Selain itu, penyimpanan dilakukan sesuai dengan sistem tertentu yang diketahui sehingga penelusuran data dan informasi dapat dilakukan dengan mudah.











DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar